80 Persen Perusahaan Mengakui, Teknologi Usang Menjadi Penghambat Inovasi
Vice President of Networking GTM at NTT DATA, Inc., Gary Middleton. |
Laporan terbaru dari NTT DATA menyoroti pentingnya infrastructure lifecycle management yang tangguh untuk meningkatkan kelangsungan bisnis dan mengurangi risiko operasional, seiring dengan keyakinan 93 persen eksekutif C-suite di APAC bahwa infrastruktur warisan sangat memengaruhi kegesitan bisnis.
JAKARTA, SuryaTribun.Com – NTT DATA, perusahaan infrastruktur dan layanan TI global terdepan, mengungkapkan temuan bahwa secara global 80 persen perusahaan mengakui bahwa teknologi yang tidak memadai atau usang menghambat kemajuan perusahaan dan upaya inovasi. Bahkan, 93 persen dari para eksekutif tingkat C-suite di wilayah Asia Pasifik (APAC) meyakini bahwa infrastruktur warisan secara signifikan menghambat kegesitan bisnis mereka.
Temuan ini berdasarkan Lifecycle Management Report yang dirilis NTT DATA. Laporan tersebut memanfaatkan kajian berbasis data selama 25 tahun dari NTT DATA untuk menggali tantangan dan peluang perusahaan saat mereka menavigasi infrastructure lifecycle management.
Penelitian dilakukan selama tahun 2022 dan 2023, mengumpulkan data dari lebih dari 248 juta aset aktif di 130 negara dan didukung dengan tanggapan dari hampir 1.400 pengambil keputusan teknologi senior, termasuk hingga 379 dari wilayah APAC.
Lifecycle management merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis. Sayangnya, modernisasi yang cepat, serta penyebaran model konsumsi teknologi yang diiringi dengan ekosistem pemasok yang semakin rumit dan terfragmentasi, membuat banyak organisasi sulit memelihara infrastruktur teknologi mereka secara memadai agar dapat mendorong bisnis lebih gesit dan inovatif.
Masalah semakin bertambah, laporan menemukan bahwa lebih dari dua pertiga (69 persen) dari perangkat keras yang saat ini aktif di wilayah APAC (dengan tanggal dukungan terakhir yang dijadwalkan) tidak akan lagi didukung pada tahun 2027.
Menurut laporan tersebut, hanya 59 persen korporasi di APAC yang mampu sepenuhnya menyelaraskan pendekatan teknologi mereka dengan kebutuhan strategi bisnis. Sementara itu, 71 persen aset jaringan perusahaan di APAC sebagian besar sudah tua atau usang.
Sayangnya, lifecycle management juga dapat berdampak langsung pada operasional. Pola lifecycle yang tidak selaras dapat mengakibatkan tingkat cakupan yang tidak memadai, pembaruan yang memakan banyak tenaga kerja, perpanjangan waktu penyelesaian insiden, pelanggaran keamanan, dan bahkan pelanggaran lisensi serta masalah kepatuhan yang mahal.
Lifecycle Management Report menawarkan perspektif yang tepat waktu dan dapat ditindaklanjuti untuk membantu para pemimpin TI mengurangi risiko ini, sambil memaksimalkan nilai perangkat keras dan perangkat lunak yang menjalankannya, termasuk:
Saran untuk mengembangkan pandangan holistik tentang aset teknologi yang memungkinkan rasionalisasi siklus hidup yang mungkin tidak selaras.
Dukungan untuk standarisasi praktik pengadaan dan penyederhanaan lingkungan multi-vendor suatu perusahaan seiring dengan semakin terfragmentasinya ekosistem.
Panduan untuk mengoptimalkan biaya sekaligus meningkatkan penyediaan layanan, baik secara internal maupun untuk pemangku kepentingan eksternal dan pelanggan.
Pemahaman yang lebih baik tentang manfaat keberlanjutan yang dapat dihasilkan oleh prosedur lifecycle management yang lebih baik.
Vice President of Networking GTM at NTT DATA, Inc., Gary Middleton mengatakan, infrastructure lifecycles adalah bagian penting dari proses manajemen TI. Hal ini mewakili peluang dan tantangan bagi kepemimpinan, karena lifecycle yang efektif dapat menghasilkan manfaat bisnis yang besar – mulai dari peningkatan efisiensi hingga mendorong inovasi yang lebih besar.
“Namun, lifecycle management yang tidak efisien juga dapat menjadi penghambat operasional, serta menimbulkan banyak risiko terhadap keamanan dan kelangsungan usaha. Melalui Lifecycle Management Report, tujuan kami adalah membantu Perusahaan meningkatkan proses infrastructure lifecycle mereka dan mendapatkan manfaat besar dari hal tersebut,” ujarnya.
Unduh laporannya dan dapatkan manfaat dari proses manajemen siklus hidup yang lebih baik di sini: https://services.global.ntt/en-us/campaigns/2024-infrastructure-lifecycle-management-report
NTT DATA juga mengadakan LinkedIn Live untuk membahas temuan-temuan utama dan kesimpulan dari laporan tersebut serta menawarkan sesi tanya jawab untuk menjawab pertanyaan audiens. Tonton rekamannya di sini: https://www.linkedin.com/events/7197183026190000128/
Tentang NTT DATA
NTT DATA adalah inovator global terpercaya dalam layanan bisnis dan teknologi dengan nilai lebih dari USD 30 miliar. Kami melayani 75 persen dari Fortune Global 100 dan berkomitmen membantu klien berinovasi, mengoptimalkan, dan mentransformasi demi kesuksesan jangka panjang.
Kami menginvestasikan lebih dari USD 3,6 miliar setiap tahun dalam penelitian dan pengembangan untuk membantu organisasi dan masyarakat melangkah dengan percaya diri dan berkelanjutan ke masa depan digital. Sebagai Top Employer global, kami memiliki banyak ahli beragam solusi di lebih dari 50 negara dan diperkuat dengan ekosistem mitra kami baik perusahaan berskala global dan perusahaan rintisan.
Layanan kami mencakup konsultasi bisnis dan teknologi, data dan kecerdasan buatan, solusi industri, serta pengembangan, implementasi, dan manajemen aplikasi, infrastruktur, dan konektivitas. Kami juga merupakan salah satu penyedia terkemuka infrastruktur digital dan AI di dunia.
NTT DATA adalah bagian dari NTT Group dan berkantor pusat di Tokyo. Kunjungi kami di nttdata.com. (*/red)