Area Pencarian Tiga Nelayan yang Hilang di Perairan Pulau Gili Iyang Sumenep Diperluas Jadi Lima Mil Laut
SUMENEP, SuryaTribun.Com – Tim SAR Gabungan terus berupaya menemukan tiga nelayan yang hilang usai perahu mereka ditabrak kapal penumpang di perairan Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim).
Tiga nelayan yang dinyatakan masih hilang itu yakni Saban, Amsun, dan Saili. Hari ini, proses pencarian terhadap ketiganya memasuki hari terkahir.
“Hari ini sudah mamasuki hari terkahir pencarian. Kita lihat nanti perkembangan di lapangan seperti apa,” kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep, AKP Widiarti kepada wartawan, Rabu, 03 Juli 2024.
Widiarti menjelaskan, sesuai SAR Maps Prediction, tim SAR Gabungan menyisir perairan utara Pulau Gili Iyang hingga Pantai Badur dan wilayah Kecamatan Dasuk Sumenep. Total luas pencarian kurang lebih lima mil laut per segi dengan menggunakan rubber boat Basarnas dan perahu nelayan.
Tim gabungan yang terlibat dalam pencarian, yakni Pos SAR Sumenep, Polairud Polres Sumenep, Polsek dan Koramil Batang-Batang, Polsek dan Koramil Batu Putih, Kepala Desa Badur, BPBD Sumenep, serta nelayan setempat.
Jika hari ini para korban belum juga ditemukan, maka proses pencarian akan dievaluasi untuk menentukan apakah akan dilanjutkan atau tidak.
“Semoga hari ini ada kabar baik (korban ditemukan),” pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, perahu nelayan yang berisi lima orang mengalami kecelakaan laut pada Rabu, 26 Juni 2024. Peristiwa itu bermula saat Mahri bersama empat nelayan lainnya, yakni Madripak, Amsun, Saili, dan Sakben berangkat mencari ikan pada Selasa, 25 Juni 2024, sekitar pukul 22.00 WIB dengan menggunakan perahu PN Sinar Lena.
Saat tiba di perairan Gili Genting, kelima nelayan yang merupakan warga Desa Banraas, Kepulauan Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, itu menabur jaring dengan harapan mendapat ikan. Mereka kemudian tidur di tengah laut.
Namun, pada Rabu, 26 Juni 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, tiba-tiba perahu mereka diduga ditabrak dari arah belakang oleh kapal yang diduga merupakan kapal penumpang.
Dari lima orang nelayan itu, dua orang selamat, yakni Madripak dan Mahri dengan cara berenang dan dibantu oleh nelayan yang lain. Sedangkan yang tiga orang hingga saat ini masih belum ditemukan. (*/red)