Meski Lawan Kotak Kosong, Golkar Siap Menangkan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024
Calon Petahana Pilkada Jatim, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak saat di Kantor DPD Golkar Jatim, Sabtu (8/6/2024). |
SURABAYA, SuryaTribun.Com – Siapa pun lawannya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) siap memenangkan petahana Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak dalam Pilkada Jatim 2024,
Bahkan jika memang nanti petahana Khofifah - Emil akan melawan kotak kosong karena tidak ada pasangan yang berani melawan.
“Dengan kotak kosong ataupun tidak dengan kotak kosong, Golkar siap memenangkan Khofifah - Emil sesuai intruksi DPP Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji usai menyerahkan Rekom kepada sejumlah Calon Kepala Daerah di Jatim, Kamis malam, 25 Juli 2024.
Pilkada dengan kotak kosong, kata dia, diatur dan dibenarkan dalam konstitusi. Jadi, partainya siap dengan kondisi apapun untuk memenangkan Khofifah - Emil.
Masa pendafataran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim tinggal 32 hari lagi.
Selain Golkar, Khofifah-Emil juga sudah mengantongi Rekom PAN, Demokrat, Gerindra, PPP, PSI, Perindo, dan terakhir PKS.
Masih ada tiga partai yang belum menentukan sikap politik, apakah berkoalisi mengusung sepasang calon, atau justru ikut mengusung pasangan petahana. Ketiga partai politik itu adalah PDI-P, PKB, dan Partai Nasdem.
Ketua DPD PDI-P Jatim, Said Abdullah menyebut, partainya menggodok tia nama yang akan diusung sebagai penantang Khofifah - Emil.
Tiga nama potensial yang akan dimajukan, yakni Menteri Sosial yang juga mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Menpan RB yang juga mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan mantan Bupati Ngawi Budi Suistiyono.
Sementara PKB sempat menyebut nama mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar sebagai penantang Khofifah-Emil.
Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024 terkait kandidat calon Gubernur Jatim dalam Pilkada 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen, disusul Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang meraih 13,6 persen.
Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.
Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Namun, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen. Eri Cahyadi mendapat 0,8 persen. Sedangkan Marzuki Mustamar hanya memeroleh 0,4 persen. (*/red)