Komisi VII DPR RI dan BRIN Bekali Pelaku UMKM Lamongan dengan Digital Marketing
Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti. |
LAMONGAN, SuryaTribun.Com – Komisi VII DPR RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Lamongan.
Salah satu upaya yang ditempuh, yakni dengan menambah keterampilan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pelatihan digital marketing, yang digelar di Sport Center Lamongan, Kamis, 26 September 2024.
“Hari ini kami menyelenggarakan salah satu program prioritas untuk masyarakat pelaku UMKM hasil kerja sama antara Komisi VII DPR RI dengan BRIN, mengenai digital marketing,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti.
Menurut Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini, berbagai pelatihan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, sejalan dengan keinginan Presiden terpilih Prabowo Subianto, di mana SDM adalah penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menyebut, UMKM di Lamongan memiliki potensi besar untuk terus tumbuh, namun diperlukan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mewujudkannya.
“Dengan peningkatan SDM, semoga UMKM Indonesia khususnya di Kabupaten Lamongan bisa lebih sejahtera, mampu menjawab tantangan di lapangan dan menjadi insan yang produktif,” tuturnya.
Roro juga menyampaikan, Indonesia bisa meraih kesuksesan jika dapat mengelola bonus demigrafi secara tepat. Namun jika tidak, justru bonus demografi akan menjadi bencana demografi.
“Selama ini, kita sudah melakukan pelatihan-pelatihan, baik itu soal UMKM, mengelola dan membuka lapangan pekerjaan seperti di Gresik, tepatnya di Java Intregrated and Ports Estate (JIIPE). Kita membuka pekerjaan masyarakat disana untuk menjawab tantangan pengangguran,” tuturnya.
Selain itu, kata Roro, beberapa program yang telah dituntaskan antara lain Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah tersalurkan sekitar 1.500 untuk Gresik dan Lamongan.
Kemudian bantuan 6.000 alat konversi bahan bakar untuk nelayan dan petani juga sudah terdistribusikan. Belum lagi pasang listrik gratis hingga penyaluran alat masak berbasis listrik.
“Semuanya ini dalam rangka meningkatkan permintaan energi kita. Karena kita mengalami oversuplay listrik. Ini menjadi salah satu program yang menjadi tantangan,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan (PRKKEK), Komalawati memaparkan berbagai materi digital marketing untuk para pelaku UMKM. Mulai dari inovasi digital dan daya saing usaha.
“Membuat konten yang kuat, konsisten dan evaluasi berkala, menjadi kunci dalam digital marketing,” katanya. (*/red)