Ronald Tannur Ditangkap Kejati Jatim, Ditahan di Rutan Medaeng
Ronald Tannur. |
SURABAYA, SuryaTribun.Com – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur (Jatim), Mia Amiati menegaskan, pihaknya telah mengeksekusi Ronald Tannur sesuai putusan Mahkamah Agung (MA).
Melalui petikan salinan putusan itu, terdakwa dugaan pembunuhan Dini Sera Afrianti yang sempat bebas terbukti bersalah dan harus kembali menjalani pidana penjara.
“Sesuai yang diketahui teman-teman, Majelis Hakim di tingkat MA terbukti bersalah sesuai pasal 359 ayat 3. Jadi artinya disini terbukti bersalah meski kami kecewa, tapi kami bisa berbesar hati, dan terbukti bersalah, misal ada novum bisa diupayakan PK, ini petunjuk pimpinan untuk segera lakukan eksekusi,” kata Mia kepada wartawan, Minggu, 27 Oktober 2024.
Pada saat persidangan, Mia menyatakan, JPU dari Kejari Surabaya mengajukan Dakwaan alternatif. Pertama Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan atau atau kedua Pasal 351 ayat (3) KUHP, atau ketiga Pasal 359 KUHP, dan pasal 351 ayat (1) KUHP.
Mia menegaskan, khusus tuntutan dengan pasal 338 KUHP yang diajukan JPU dalam kasus kematian Dini Sera Afrianti adalah tuntutan pidana penjara 12 tahun sesuai pasal yang disangkakan. Namun yang diputus malah bebas oleh trio hakim atau Damanik CS.
“Namun Majelis Hakim PN Surabaya memutus dengan bebas dan kami mengajukan upaya hukum Kasasi, namun MA memutus terdakwa terbukti dakwaan Alternatif ke-2 pasal 351 ayat (3) KUHP dan dipidana penjara lima tahun,” ujarnya.
Usai dieksekusi dan diamankan ke Kejati Jatim, Ronald Tannur telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya ia digelandang menggunakan mobil tahanan menuju Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng Sidoarjo.
“Ini sudah selesai dan dimasukkan ke Rutan Medaeng,” ujarnya.
Sebelumnya, MA menegaskan, eksekusi Ronald Tannur tidak perlu menunggu salinan putusan. Hal itu seperti disampaikan oleh Juru Bicara MA, Hakim Agung Yanto.
“Tadi Kejari belum bisa eksekusi karena salinan putusan belum diterima. Jadi eksekusi itu tidak harus nunggu salinan putusan. Petikan putusan itulah dalam praktik sehari-hari yang untuk eksekusi,” kata dia.
Dia menilai, Ronald Tannur sudah bisa dijebloskan ke penjara dengan memakai petikan putusan kasasi. Menurutnya, akan membutuhkan waktu lama apabila jaksa menunggu salinan terbit.
“Makanya begitu putusan dibacakan, petikannya keluar agar segera dieksekusi. Kalau salinan ya agak lama karena dikoreksi dulu kalimatnya, ada yang salah atau tidak. Kan tiga orang hakim yang mengoreksi. Mungkin kalau petikan putusan keluar hari itu juga tapi salinan putusan bisa 2-3 minggu,” tegasnya.
“Itu praktik sehari-hari. Makanya saya kok tanda tanya, kok harus nunggu salinan, petikannya udah dikirim kok. Jadi jangan inilah, masyarakat bingung ngapain kok ini dilama-lamakan,” sambungnya.
Seperti diketahui, MA telah menganulir vonis bebas Gregorius Ronald Tannur menjadi lima tahun penjara dalam kasus dugaan pembunuhan Dini Sera. Vonis itu dibatalkan sehari sebelum tiga Hakim PN Surabaya ditangkap Jaksa. (*/red)