Terlilit Utang Pinjol, Motif Bunuh Diri Sekeluarga di Kediri
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama. |
KEDIRI, SuryaTribun.Com – Satu keluarga di Ngancar, Kediri, Jawa Timur (Jatim), yang ditemukan lemas tak sadarkan diri ternyata mencoba melakukan bunuh diri. Namun bunuh diri itu tak sepenuhnya berhasil.
Karena tiga dari empat anggota keluarga masih hidup, yakni ayah, ibu, dan anak sulung. Sementara anak bungsu yang masih balita meninggal.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama mengatakan, keluarga pasangan suami istri D (31) dan M (29) terlilit utang pinjaman online (pinjol).
Utang pinjol lah yang menjadi penyebab satu keluarga ini melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan meminum susu yang telah dicampur racun tikus.
“Untuk percobaan bunuh diri sekeluarga ini karena si M (perempuan-red), merasa tertekan. Karena si perempuan ini memiliki utang pinjol. Tertekannya M ini karena sering mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Atas telepon tersebut membuat si perempuan tersebut kebingungan dan bercerita ke suaminya berinisial D,” kata Fauzy kepada wartawan, Sabtu, 14 Desember 2024.
Menurut Fauzi, aplikasi pinjol tersebut sudah dihapus oleh M. Namun Ia tetap diteror untuk mengembalikan utang.
“Untuk akun pinjaman online ini sudah dihapus dan lupa (nama aplikasinya). Tetapi selalu dihubungi oleh nomor telepon yang dikenal menagih hutang. Sedangkan suami dan sang istri meminta pertolongan ke kerabatnya tidak ada yang bisa membantu dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama,” jelas Fauzy.
Diduga akibat tidak mendapatkan bantuan pertolongan dari pihak kerabat dan merasa semakin tertekan, akhirnya M memutuskan membeli racun. M membeli obat tikus jenis timex.
“Racun tikus jenis timex ini sering biasa digunakan untuk di sawah meracuni tikus. Racun tikus ini dicampur dengan susu dan diminum bersama-sama,” kata Fauzy.
Fauzy menambahkan, untuk kondisi si istri dan suaminya saat ini keadaannya semakin membaik dan mendapatkan perawatan intensif di RS SLG Kediri.
Sedangkan kondisi anak pertama yang berinisial MDNP (8) juga sudah semakin membaik dan saat ini diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan dirawat oleh kerabatnya. (*/red)