Seorang siswa Mts negeri 4 kebut kebutan menabrak damp truk di Mojokerto usai pulang sekolah
Mojokerto,- jalan Randegan Lakardowo sedang tidak baik – baik saja , Beberapa pekan yang lalu seorang siswa MTS Negeri 4 Mojokerto meninggal di depan Rumah Kepala Desa Madureso setalah kebut kebutan bersama temannya dan Menabrak armada dump truck. Menyusul siswa SMA atau sederajat Harus mengalami nasib yang sama setelah menabrak mobil Daihatsu Grandmax yang sedang parkir didepan warung makan Niti Ayom.
Kini jalan Lakardowo – Randegan harus memakan korban jiwa kembali dan korbannya masih seputaran siswa MTS Negeri 4 Mojokerto yang berlokasi didusun Gogor Desa Madureso Kecamatan Dawarblandong kabupaten Mojokerto. Siswa Kelas VII MTS Negeri 4 Mojokerto tersebut harus meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan di wilayah Guyangan Desa Madureso Kecamatan Dawarblandong kabupaten Mojokerto.
Peristiwa berawal saat .... Sedang melakukan perjalanan pulang menuju ke perumahan emerald regency setelah menuntut ilmu di sekolah MTS Negeri 4 Mojokerto, dalam perjalanan pulang .... Yang masih remaja dan berusia cukup senja tersebut rupanya melaju dengan kecepatan tinggi di tengah perjalanan tepatnya di sebelah utara Jembatan Dusun Guyangan .... Terjadi serempetan antara korban dengan temannya yang mengakibatkan korban tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya hingga korban terpental dijalan dan meninggal di tempat kejadian perkara.
Disisi lain Nasib Malang yang menimpa Jaka seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kalangan guru disekolah ataupun Kepala Sekolah yang memperbolehkan siswanya menggunakan kendaraan Sepeda Motor ketika berangkat kesekolah. Sehingga dengan alasan tersebut siswa didik selalu merengek kepada orang tuanya untuk membawa sepeda motor.
Meski kejadian serupa tidak selalu terjadi setiap hari tapi seharusnya pihak Kepala Sekolah maupun Guru pengajar melarang siswa didiknya untuk membawa kendaraan bermotor dengan dasar Usia yang masih senja dan masih duduk dibangku SMP / Sederajat , bukan malah menyediakan lahan parkir bertarif dibelakang sekolah .
Cukup jaka siswa MTS Negeri 4 Kelas VII yang terakhir mengalami kecelakaan dan meninggal dan jangan sampai muncul Jaka Jaka lainnya yang mengalami nasib yang sama.
Peristiwa kecelakaan yang memakan korban jiwa tersebut menjadi sorotan Ketua Umum LSM FPSR Aris Gunawan S,Sos , pria yang mempunyai ciri khas dengan Rambut di kuncrit ini sangat menyayangkan atas kejadian kecelakaan di wilayah desa Madureso akibat kurang kontrolnya orang tua dan Guru MTS Negeri 4, seharusnya siswa yang masih senja tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor dan bukan malah menyediakan fasilitas lahan parkir bertarif .
" Seharusnya orang tua siswa dan Guru MTS Negeri 4 melarang anaknya maupun siswa didiknya untuk membawa kendaraan bermotor dan bukan malah memfasilitasi dengan menyediakan lahan parkir dibelakang Sekolah dan berbayar pula “ ujar Aris.
Aris Gunawan selaku dedenggot LSM FPSR akan memantau perkembangan dari kasus kecelakaan yang memakan korban siswa MTS Negeri 4, dan jangan sampai peristiwa yang serupa terjadi kembali “ terang Aris menutup wawancara singkat bersama wartawan.