Grib Jaya Desak Pemerintah Tertibkan Tambang Ilegal di Ponorogo
PONOROGO, SuryaTribun.Com – Grib Jaya DPC Ponorogo mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) bertindak tegas terhadap tambang ilegal yang diduga menjadi penyebab rusaknya jalan di sejumlah wilayah.
Demikian disampaikan Ketua Grib Jaya DPC Ponorogo, Agus Setyono kepada wartawan, Rabu, 05 Februari 2025.
Menurutnya, salah satu ruas jalan yang terdampak adalah jalur Mlilir menuju kawasan wisata Telaga Ngebel, yang baru saja diperbaiki menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2022.
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk segera menutup sementara tambang yang tidak mengantongi izin. Ini demi kepentingan bersama,” ujar yang akrab disapa Agustino itu.
Ia juga mengingatkan, langkah penertiban tidak boleh berhenti hanya sebatas menutup tambang ilegal.
Grib Jaya Ponorogo, kata dia, mendesak pemerintah untuk memberikan solusi dengan memfasilitasi para penambang agar mendapatkan legalitas usaha.
Menurut Agustino, tambang galian C memiliki dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat. Banyak sopir truk dan pekerja tambang yang menggantungkan hidup dari sektor ini.
“Kalau hanya ditutup tanpa solusi, mereka akan kehilangan mata pencaharian. Kami sudah berkeliling ke sejumlah lokasi tambang, terutama di Jenangan dan Ngebel. Banyak dari mereka sebenarnya sudah mengajukan izin sejak lama, tapi sampai sekarang belum ada kepastian,” jelasnya.
Ia menilai, jika pemerintah benar-benar serius dalam menangani tambang ilegal, seharusnya ada pendampingan dalam proses perizinan.
“Harus ada kejelasan. Jika izin diberikan, pemerintah juga akan mendapat pemasukan dari pajak tambang yang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Wahyudi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan razia dump truck yang mengangkut hasil tambang dengan tonase berlebih.
“Kami sepakat untuk menggelar razia gabungan lintas sektoral dengan sejumlah catatan. Ini bagian dari langkah awal menertibkan pertambangan di Ponorogo,” ujarnya. (*/red)