Ribuan Warga di Madiun Terdampak Banjir dan Longsor
MADIUN, SuryaTribun.Com – Sebanyak 2.000 warga terdampak dan 500 rumah terendam akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), sejak Sabtu, 15 Maret 2025.
Selain itu, satu orang dinyatakan hilang dan lima rumah mengalami kerusakan berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis mengatakan, bencana banjir terjadi lima kecamatan, dan tanah longsor di dua kecamatan.
“Ada lima kecamatan yang terdampak bencana banjir, di antaranya Dagangan, Balerejo, Madiun, Wonoasri, dan Wungu. Sementara itu, dua kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor adalah Kecamatan Kare dan Gemarang,” kata Boby kepada wartawan, Senin, 17 Maret 2025.
Boby mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor dipicu cuaca ekstrem dengan kondisi curah hujan yang tinggi.
Bahkan, kata dia, durasi hujan yang melanda Kabupaten Madiun dua hari lalu mencapai delapan jam.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi mulai pukul 15.00 hingga pukul 23.00 WIB,” ujarnya.
Boby menambahkan, sebanyak 21 desa di tujuh kecamatan terdampak bencana akibat cuaca ekstrem dua hari lalu.
Selain itu, kata dia, satu orang yang hilang akibat terseret arus sungai belum ditemukan sampai hari ini.
Menurut Boby, bencana tanah longsor melanda di tujuh titik di dua kecamatan di Kabupaten Madiun. Akibatnya, empat rumah rusak.
“Tanah longsor menerjang satu rumah warga Kecamatan Kare dan tiga rumah di Kecamatan Gemarang. Rata-rata tembok jebol karena diterjang tanah longsor,” ujarnya.
Untuk penanganannya, kata Boby, warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor sudah mendapatkan bantuan logistik.
Sementara itu, pencarian orang hilang masih terus dilakukan di beberapa titik. Hanya saja, sampai saat ini, warga bernama Wahyudiono, warga Kecamatan Dagangan yang hilang terseret arus tersebut, belum ditemukan.
Ia menambahkan, seluruh warga yang terdampak banjir kini sudah kembali ke rumah masing-masing setelah air surut.
Kendati demikian, warga tetap diminta waspada mengingat cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (*/red)